Menulis buku ajar seringkali tidak bisa dibuat oleh guru itu sendiri sebagai pengampuh mata pelajaran. Padahal kalau guru tersebut membuat sendiri buku ajarnya, tentu akan jauh berbeda bila kita membuatnya sendiri dan tidak mengandalkan buku ajar buatan orang lain.
Seperti biasa pertemuan ini akan di pandu oleh moderator yaitu Ibu Mutmainah dan kegiatan dibagi dalam 4 sesi :
1. Pembukaan
2. Paparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup
Untuk mengenal lebih dekat inilah Profil Narasumber 'Menulis Buku Ajar " :Sebagai konselor dan penulis. Dipercaya menjadi asesor BAN PAUD Jatim sampai sekarang. Lulus cum laude prodi PAUD UNESA Surabaya dan melanjutkan studi di Universitas Negeri Malang untuk meraih gelar doktor Bimbingan dan Konseling. Buku yang pernah ditulis antara lain:
Materi beliau adalah 1. Bahan Ajar VS Buku Ajar
2. Pentingnya BA dalam pembelajaran
3. Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian/Hasil Pemikiran
4. Cara Penulisan Buku Ajar
5. Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar
Yang pertama kita sebagai penulis buku adalah menguasai penguasaan ilmu, kemampuan berbahasa, dan paling penting adalah punya komitmen. Bagaimana Bahan Ajar vs Buku Ajar itu?
3. Bahan Ajar Cetak • Buku Teks, •Buku Referensi, dan Monograf,
•Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ •Panduan = Petunjuk = Pedoman, •Atlas = Peta •Diagram = Poster
•Brosur = Leaflet = Manual
Bahan Ajar non-Cetak • Internet = Web Based Courses = e-learning • CAI = Pembelajaran Berbantuan Komputer • Slide • Video / TV • Audio / Radio
Sedangkan Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar.
Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)
Nah dari sini bapak ibu sdh memiliki pengetahuan bahwa kemampuan akan bahan ajar yg sudah disiapkan?
MAteri lengkap nya mungkin sama bunda moderator bisa di sampaikan sdh sy tayangkan di kompasiana
Pertanyaaan saya ske: MENGAPA BUKU AJAR PENTING DALAM PEMBELAJARAN?
1. Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa.
2. Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru.
3. Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja.
4. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informas.
5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi.
NAh ini sangat penting yg hrs dipahami, mengapa buku ajar ini wajib diwujudkan oleh seorang guru.
Mengacu pada TRILOGI PEMBELAJARAN
1. Ada Tujuan, 2 Srtategi 3. Penilaian. Karena Syarat minimal terjadinya pembelajaran adalah mahasiswa/siswa – Materi – Guru/Dosen.Beban belajar mahasiswa untuk 2 sks (SN-DIKTI, 2015): 2 sks = 340 menit. Kebutuhan bahan bacaan? Seorang guru memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dlm mengajar nya yaitu dg menata buku ajar sendiri sesuai mata pelajaran yg kita ampu. Selain itu apa KEUNTUNGAN BUKU AJAR BAGI GURU/DOSEN.
1. Promosi & Kenaikan
Pangkat
2. Mendapatkan insentif
3. Finansial-Royalti
4. Eksistensi diri
5. Media Ekspresi
6. Branding Personal dan Institusi
7. Penguatan Keilmuan; dll. Eksistensi diri
Nah sangat banyak keuntungan buat diri kita.
Guru adala sebagai agen Aktivitas Pembelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN ?
Guru adalah sbg Peneliti dan Pembelajar
Pengalaman dan Kurikulum sebagai pegangan kita dlm menulis buku ajar
Guru membuat RPS/Silabus
Desain pembeljaran sbg langkah awal untuk memulai
semua mata pelajaran yg di desain itu sama dg ouline calon buku kita nah iki akan menghasilkan buku ajar, Buku modul dan diktat.
Seorang guru juga sbg PENELITI? makan akan menghasilkan buku referensi, monograf, artikel ilmiah, ini bahan untuk mjd buku.
NAh skr kita bisa membedakan JENIS-JENIS BUKU AJAR.
1. BUKU AJAR, 2. BUKU MODUL, 3. DIKTAT, 4. PETUNJUK PRAKTIKUM, 5. NASKAH TUTORIAL.
Kalo BUKU HASIL PENELITIAN/PEMIKIRAN
Antara lain menghasilkan: 1. BUKU REFERENSI, 2. MONOGRAF
Nah ini yg saya buat buku yg lalu shg sampai mendapatkan penghargaan terbaik 1 perpusnas dg teman Pendidikan Jarak Jauh.
Buku ini hasil penelitian mjd buku referensi saya sajikan mjd sebuah buku yg didalamnya terdapat syarat dg materi yg dibutuhkan oleh guru BK. Ini namanya buku bernovelty.
Bagaimana dengan BUKU AJAR VS BUKU TEKS?
Buku Ajar pada umumnya:
1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mhs.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.
4. Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai.
5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.
6. Selalu memberikan rangkuman.
7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa
8. Dikemas untuk 9. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.
10.Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar. dalam pembelajaran.
Buku Teks pada umumnya:
1. Ditulis terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.
2. Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Disusun secara linier.
4. Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content).
Lanjutan buku teks: Buku Teks pada umumnya:
5. Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.
6. Belum tentu ada rangkuman.
7. Materi buku teks sangat
8. Dikemas untuk dijual secara umum.9.Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai.
10.Tidak memberikan petunjuk cara mempelajarinya.
NAh skr tinggal dipilih mana yg paling sesuai dan dibutuhkan entah itu untuk kepentingan pribadi maupun unt siswa itu sendiri. skr sy paparkan bagaimana CARA PENYUSUNAN BUKU AJAR.
1. PENATAAN INFORMASI (compilation text)
Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan RPS yang telah disusun.
2. PENGEMASAN KEMBALI (information repackaging)
Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalah RPS.
3. MENULIS SENDIRI (starting from scratch)
Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPS mata kuliah yang diampu.
Ada istilah: PROSEDUR KOMPILASI
Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam mata pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka di RPS.
Tentukan bagian-bagian buku, artikel jurnal ilmiah, dan bagian dari sumber acuan lain yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS.
Fotokopi seluruh bagian dari sumber yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS.
Pilahlah hasil fotocopy tersebut berdasarkan urutan Bahan Kajian yang sesuai dengan RPS.
Buatlah/tulislah halaman penyekat bahan untuk setiap Bahan
Kajian/BAB.
4. Bahan-bahan yang sudah dilengkapi dengan halaman penyekat untuk
setiap Bahan Kajian kemudian dijilid rapi (selanjutnya dicopy untuk
dibagi kepada mahasiswa).
5. Buatlah/tulislah pedoman guru/dosen dan pedoman siswa/mahasiswa
untuk mendampingi bahan yang sudah dikompilasi tersebut.
Nah skr: PROSEDUR PENGEMASAN KEMBALI INFORMASI
Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (RPS + RTM) Informasi tersebut disusun kembali/ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi buku ajar (digubah), kemudian ditambahkan:
Kemampuan/kompetensi yang akan dicapai.
Petunjuk belajar bagi mahasiswa.
Latihan.
Ringkasan.
Umpan balik.
Evaluasi formatif.
PERTIMBANGAN PENULISAN BUKU AJAR OLEH GURU/DOSEN (MENULIS SENDIRI) ????
Guru merupakan pakar dalam bidangnya (menguasai bidang ilmu).
Guru mempunyai kemampuan menulis.
Guru memahami kebutuhan mahasiswa dalam bidang ilmu yang dibinanya.
Guru memiliki kemampuan mendesain pembelajara.
Nah guru adalah pakar bagi dirinya sendiri, skill kita sebenarnya ga bisa tertandingi dg profesi pekerjaan yg laina, bangga menjadi guru.
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MATERI BUKU AJAR.
1. PRINSIP RELEVANSI
Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai mahasiswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.
2. PRINSIP KONSISTENSI/KEAJEGAN
Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam.
3. PRINSIP KECUKUPAN
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
SISTEMATIKA BUKU AJAR
Biasanya tergantung dari penerbit juga ya, tetapi kita sbg seorang guru juga memiliki kesiapan unt menata outline buku kita sendiri yaitu:
1. BAB 1 Pendahuluan
Penyajian
Penutup
Daftar Pustaka
Senarai (glossary).
Tinjauan Mata Pelajaran : Prakata
֍ Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi Mahasiswa
֍ Identitas Mata Kuliah
֍ Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar
֍ Kegunaan Mata Kuliah bagi Mahasiswa
֍ Capaian Pembelajaran Mata kuliah.
2. BAB I
Kemampuan Akhir
Indikator
Pendahuluan, terdiri dari:
֍ Deskripsi singkat berupa gambaran umum tentang
cakupan bab tersebut.
֍ Relevansi antara bab tersebut dengan pengalaman
yang telah dimiliki mahasiswa atau manfaat bagi
mahasiswa.
3. Penyajian:
֍ Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis
materi) dan diikuti dengan contoh-contoh.
֍ Ilustrasi yang sesuai dengan uraian materi.
֍ Tugas dan Latihan yang dilakukan mhs setelah
membaca uraian materi.
֍ Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yang
dibahas.
4. Penutup, terdiri dari:
֍ Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan Kemampuan
Akhir.
֍ Umpan balik, untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci
jawaban tes).
֍ Tindak lanjut.
5. DAFTAR PUSTAKA
SENARAI, berupa daftar istilah teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan.
DAFTAR INDEX (jika diperlukan).
Materi berakhir dan beliau menutup dengan pantun sebelum sesi Tanya Jawab
TERIMA KASIH
Tak lupa beli piring melamin.
Sampai jumpa hadirin semuanya.
Semoga bertemu di kesempatan lain.
Bersama guru binaan bpk Wijaya kusuma.
Beberapa peserta yang bertanya dalam kegiatan ini diantaranya :
1. Ibu Umatun Nur Islamiyati,dari Magelang. Pertanyaan Bagaimana langkah langkah membuat buku ajar yang bermutu?
bermutu yg bisa mengukur adalah masing2 guru pengampu mata pelajaran, RPS yg dibuat itu dasarnya, sesuai kurikulum dan saat ini didukung bgmn implementasi dg merdeka belajar itu sangat dibutuhkan saat ini, kolaborasi kurikulum, seni merancang ide2 guru tentunya yg sesuai dg kondisi dan karakter siswa di manan siswa itu berada.
2. Bapak Hasbi Aprizal, Bagaimana caranya untuk menuliskan sebuah referensi didalam buku ajar ?
Nah ini dipecah dari buku referensi mjd buku ajar. Tentunya buku referensi ini adalah hasil penelitian yg didukung oleh beberapa temuan sebelumnya yg bisa mendukung hasil penelitian secara ilmiah
dan ini sangat mengkerucut. Kalau referensi berdasakan penelitian kalo buku ajar hasil desain seorang guru dari RPS nya.
Bagaimana mengkolaborasikan antara referensi ke buku ajar?
Guru dapat mengambil cuplikan hasil penelitian atau materi yang sangat menarik di anatara materi yang sudah di siapkan, diangkat menjadi sebuah buku ajar, ini menarik skli, sepeti buku beliau yang menang tesebut adalah hadil peneltian di kampus karena menarik saat itu perlu ilmu tetang belajar jarak jauh terutama ilmu BK yaitu bagaimana siswa/mahasiwa memiliki sikap menghormati/menghargai guru/dosen dalam belajar. Ini namanya buku bernovelty, buku yang ada ruhnya.
bisa juga mengangkat salah satu rancangan yang sudah tersedia, ambil salah satunya baru di carikan teorinya, sebagi bahan referensi terkait keilmuan tesrbut. Sehingga jadilah buku ajar yang sangat menarik dan sangat dibutuhkan oleh siswa karena guru mengangkat buku tesebut dari pengalaman guru itu sndiri di kelas.
Materi mengenai "Menulis Buku Ajar" pada pertemuan ke-19 malam ini, telah menambah wawasan semua.Semoga manfaat yang akan kita dapatkan.Aamiin.
Pesan Baik Beliau untuk para guru sebelum ditutup dengan doa :
Guru merupakan sosok yang akan ditiru, guru sebagi model yang akan menjadi figur, daya pandang siswa tak terukur karena melihat sosok guru idaman. Torehan guru menjadi prasasti bagi siswa, maka lantas guru mau seenaknya tanpa harus menjawab kebutuhan siswa yang sesungguhnya? Sungguh tidak manusiawi jika seorang tidak merancang pembelajaran yang sesuai kebutuan siswa. Oleh karena itu marilah kita mejadi seorang guru yang memiliki komitmen untuk menghargai diri sendiri sebaga seorang yang sangat ditunggu siswa. jadilah guru yang kreatif, desainlah pembelajaran yang menarik, buatlah buku ini sebagi hasil karya guru yang di tunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar