MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA PGRI.

Pertemuan Ke 4, Gelombang 28

Senin, 26 Januari 2023.

Oleh : Kasmin, S.Pd.MM.Pd.

Pak Eko Daryono, S.Pd. merupakan Narasumber Dalam kegiatan “Menulis Buku dari Karya Ilmiah”. Dalam menulis, sama halnya saat kita melakukan suatu analisis, menguji suatu tindak penelitian sehingga terbentuklah laporan dituangkan dalam karya tulis yang kita kenal karya ilmiah. Namun sayangnya terkadang karya ilmiah tersebut hanya tersimpan di loker lemari kita dan di perpustakaan dan terkadang terlupakan.

Malam ini kita akan bersama mengubah karya ilmiah kita menjadi sebuah buku sesuatu yang berharga sehingga pengalaman kita dalam melakukan penelitian dapat dikenal bahkan dapat bermanfaat banyak bagi orang lain. Sesuai dengan isi tema kita malam ini kita akan menjadikan karya ilmiah menjadi sebuah buku. Menulis Buku dari Karya Ilmiah yang akan disampaikan oleh Narasumber kita yang hebat Bapak Eko Daryono, S.Pd.

Acara di bagi menjadi dua sesi, yaitu  Sesi materi dan sesi tanya jawab. Eko Daryono dari Karanganyar Jawa Tengah, merupakan sosok guru yang bersahaja yang tergerak dan menggerakan dan membawa dampak bagi dirinya serta lingkungan. Selain sebagai pengajar, juga sebagai penulis, narasumber serta memiliki prestasi yang luar biasa. Narasumber yang hebat malam ini dapat dilihat melalui tautan: https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html. Dari beberapa informasi bahwa beliau dapat membersamai kita dalam menyulap karya ilmiah menjadi buku yang menarik dan berharap kepada semua Bapak Ibu yang berada di group ini meluruskan niat untuk belajar dan memperteguh minat untuk menerbitkan buku khususnya solo karier.

Kilas balik ke kelas Omjay, beliau juga bagian dari Akademinya Omjay. Kebetulan berada di Angkatan ke-12. Berkat tantangan menulis dari para narasumber akhirnya saya juga terjun menjadi salah satu pemateri. Materi yang malam ini adalah Menulis Buku dari Karya Tulis Ilmiah. Lebih tepatnya Menerbitkan buku dari Karya Tulis Ilmiah.Tema yang sekilas teoristis dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku.

Namun demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada standar isi buku. Meski demikian, standar tersebut sifatnya tetap fleksibel. Beda penulis kadang beda persepsi. KTI (Karya Tulis Ilmiah) dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah. Apa sajakah yang termasuk KTI. Secara umum KTI ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku. KTI Nonbuku antara lain : KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi

KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal,KTI berupa ulasan atau resensi. Sedangkan KTI          Buku antara lain : Buku Bahan Ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi. Buku Pengayaan : monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan. Buku kompilasi : bunga rampai, prosiding. Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas.

Struktur penulisan KTI Umumnya seperti struktur bab berikut ini :

Struktur di atas umumnya dijadikan sebagai standar dalam Menyusun bab-bab dalam KTI meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap kampus.

 Apa sih perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku

Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI. Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab. Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis

Bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku. Memodifikasi Judul. Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu). Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.

Contoh buku konversi dari hasil penelitian saya sendiri

Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan. KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti yang telah saya uraikan di atas. Nah, pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah. 

Modifikasi Bab I. Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan PENDAHULUAN , boleh PEMBUKA atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku. Pada konversi PTK yang saya buat, saya rubah pendahuluan dengan FENOMENA PEMBELAJARAN TIK yang tentunya berisi mengenai fenomena sebagaimana isi poin latar belakang dalam naskah laporan aslinya ditambah dengan fenomena kekinian agar pentingnya isi buku dapat ditonjolkan sejak awal sehingga pembaca merasa tertarik untuk membaca keseluruhan isi buku. Adapun secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang.

Modifikasi Bab II. Contohnya isi bab II dari PTK yang saya susun sebagai berikut:

Susunan bab dan sub bab di atas saya rubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi beberapa bab, yaitu :
BAB II Motivasi Belajar.
BAB III Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
BAB IV Pembelajaran Kooperatif
BAB V Pembelajaran Every One Is Teacher Here

Modifikasi Bab III. Substansi bab 3 sebenarnya lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah tindakannya.  Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan. Benar-benar menghilangkan bab III, menginclude bab 3 di bab 2 atau menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan. Menghilangkan bab 3 maksudnya keseluruhan isi bab 3 dihilangkan, sebab bunyi bab 3 sebenarnya bisa dicermati dari isi pembahasannya. Menginclude bab 3 di bab 2 maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3 digabung dalam bab 3. Misal dari contoh ini, langkah-langkah tindakan saya include di Bab V dengan sub Tahapan Penerapan Every One is Teacher Here Menggunakan Model Tindakan Kelas. Menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai awal pembahasan, sebagai contohnya berikut ini




Namun narasi tersebut butuh kehati-hatian. Jika untuk kepentingan kenaikan pangkat bagi guru ASN, maka narasi tersebut perlu dipertimbangkan untuk dicantumkan.

Modifikasi Bab IV. Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV. Dalam contoh yang saya berikan, Bab VI STRATEGI TIM QUIZ DALAM PEMBELAJARAN TIK. Pada buku bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai pendukung. Misalnya saya pernah mengedit buku hasil lomba Dharma Wanita SMK se Provinsi Jawa Timur. Foto-fotonya full karena memang berisi cara membuat kerajinan, makanan

Modifikasi Bab V. Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat dipertahankan. Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian.

Modifikasi Lampiran. Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung, bukan data-data mentah.

Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku.

Pertama, keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya penulis sendiri. Kalau karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika plagiat karena sudah ada generate machine untuk pengecekannya

Kedua , menghindari kompilasi yang terlalu banyak.Include saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari sudut pandang penulis. Mengapa demikian, saat penulis menerbitkan buku dari hasil KTI-nya sedang otomatis dia sedang menyuguhkan bahan pustaka kepada pembaca. Kegiatan sekedar meng-copas pendapat asli para pakar perlu dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan.

Ketiga memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis.

Keempat, modifikasi bahasa buku, Hindari pemakaian penanda transisi menurut hal itu sesuai dengan pendapat lebih lanjut si A menyatakan berdasarkan hal tersebut. Termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis.

Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Keenam, wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.

Ketujuh, memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERI AKU WAKTU SEHARI SAJA

 𝐏𝐈𝐍𝐉𝐀𝐌𝐈 𝐀𝐊𝐔 𝐒𝐀𝐓𝐔 𝐇𝐀𝐑𝐈 𝐒𝐀𝐉𝐀. Perlahan, tubuhku diturunkan ke dalam lubang yang sempit. Namun dengan cepat kemudian bad...