Bapak Sudomo, S.Pt merupakan seorang guru penggerak dari Lombok Barat, bidang studi yang diajarkan IPA, tugas di SMP Negeri 3 Lingsar. Beliau menjabat ketua komunitas guru penggerak Lombok Barat dan penulis buku " Di Penghujung Pelukan ( Mediakita ).
Cerita fiksi adalah awal pembentukan karakter, sarana rekreasi da memperkuat intuisi.
Pertemuan awal,beliau memulai dengan menggunakan alur MERDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata.
1. Mulai dari Diri. Pada alur ini, peserta diminta berbagi tentang pengalaman dalam menulis cerita fiksi. Peserta diminta mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman. Boleh pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi.
2. Eksplorasi Konsep. Pada alur ini, peserta mempelajari secara mandiri materi yang telah di siapkan dalam bentuk cerita pendek untuk dibaca dan membuat catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam. tautan https://s.id/MateriSudomo.
a. .fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja.
Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn.
Ernest Hemingway
b. Lash Fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.
c. premis. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat.
Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia.
Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.
3.Ruang Kolaborasi. Pada alur ini beliau memberikan beberapa kalimat, untuk dilanjutkan sendiri menjadi satu paragraf .
Berikut ini adalah kalimat yang harus lanjutkan:
Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. Aku berusaha berlari sekuat tenaga. Dengan menoleh ke kanan dan kekiri dan berjuang untuk bangkit dengan sisa sisa tenaga yang ada . Ku coba tuk menggerakkan kaki, namun serasa berat bagaikan terikat terali besi. Kucoba berteriak sekuat tenaga namum mulut ini seperti terkunci.
Tiba tiba....braaaak....ternyata aku jatuh dari kursi tempat aku tertidur sedari tadi. Ah...kuusap mataku, kucubit kakiku...au...sakit. Rupanya mimpi yang membawaktu tadi.
4.Demonstrasi Kontekstual. Pada alur ini peserta menuliskan 5 tema yang paling disukai dan kuasai, kemudian boleh menuliskannya di notes HP atau docs atau di mana saja.
5. Elaborasi Pemahaman. Pada alur dilakukan tanya jawab.
Pertanyaan dari peserta
Pertanyaan: Bagaimana cara membuat outline?
Walaikumsalam, Bu Rinrin. Berikut penjelasan terkait outline:
- Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita
- Membuat premis sesuai tema
- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail
- Memilih sudut pandang penceritaan.
Bagaimana kiat mudah membangun alur atau plot cerita fiksi?
Jawab :
1. Tentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan;
Materi begitu padat dan luas, Semoga bermanfaat. Salam Literasi untuk seluruh pembaca di negri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar