Alhamdulillah, Malam ini dapat ikut serta Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI gelombang ke- 28 dan sudah memasuki pertemuan ke- 14.
Semoga tetap semangat dan terus berusaha untuk mengali ilmu pengetahuan tetap terpatri didalam diri kita untuk terus menulis di Blog.
Ibu "Musiin M.Pd", yang akan memaparkan banyak hal untuk menambah wawasan mengenai Konsep Buku NonFiksi.
Sedangkan Beliau akan didampingi oleh moderator Yandri Novita Sari, S.Pd. selama beberapa jam, dimulai dari pukul 19.00 melalui daring via group Kelas Belajar Menulis Nusantara.
IBu Musiin atau akrab dipanggil Bu Iin merupakan guru Bahasa
Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri kelahiran Kota Tahu Takwa Kediri.
IBu Iin juga merupakan peserta KBMN gelombang 8 yang berhasil duet dengan Prof. Eko Indrajit, karya buku mayor beliau berjudul *Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda Melalui Literasi.*
Selain menjadi penulis, beliau juga Founder Organisasi Swadaya Masyarakat YAPSI dan juga Founder PT In Jaya.
Beliau juga alumni IKIP Negeri Malang ini juga berhasil menempuh Short Course di SEAMEO RELC di Singapura pada tahun 2015.
IBu Iin juga merupakan peserta KBMN gelombang 8 yang berhasil duet dengan Prof. Eko Indrajit, karya buku mayor beliau berjudul *Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda Melalui Literasi.*
Selain menjadi penulis, beliau juga Founder Organisasi Swadaya Masyarakat YAPSI dan juga Founder PT In Jaya.
Beliau juga alumni IKIP Negeri Malang ini juga berhasil menempuh Short Course di SEAMEO RELC di Singapura pada tahun 2015.
Berikut biodata beliau :
Segudang karya yang telah torehkan belaiau antara lain :
Motivasi penyemangat :
- Orang boleh pandai setinggi langit,tapi selama ia tidak menulis,ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah,menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer).
- Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah.
Itu adalah kata-kata yang menjadi motivasi bagi Ibu Musiin.(Imam Ghazali).
Pengertian Tulisan Nonfiksi.
Tulisan Nonfiksi adalah karya tulisan yang bersifat baku dan berdasarkan fakta.Tulisan yang memberikan informasi tentang fenomena - fenomena aktual yang terjadi yang dapat dibuktikan sumber kebenaran nya dengan empirik.
1. Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual.
2. Objektivitas yang tinggi dan berusaha menarik serta menggugah nalar pembaca.
3. Bahasa bersifat denotatif,apa adanya.
4. Penjelasan berupa fakta/ gagasan ( tabel,infografis,diagram).
Tulisan Nonfiksi adalah karya tulisan yang bersifat baku dan berdasarkan fakta.Tulisan yang memberikan informasi tentang fenomena - fenomena aktual yang terjadi yang dapat dibuktikan sumber kebenaran nya dengan empirik.
1. Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual.
2. Objektivitas yang tinggi dan berusaha menarik serta menggugah nalar pembaca.
3. Bahasa bersifat denotatif,apa adanya.
4. Penjelasan berupa fakta/ gagasan ( tabel,infografis,diagram).
Jenis-Jenis Tulisan Nonfiksi
Biografi, Esai, Makalah, Artikel, Karya Tulis Ilmiah, dan Buku Nonfiksi
1. Pola Hierarkis, Buku di susun berdasarkan tahapan dari mudah ke yang sulit.
Contoh :
Buku pelajaran
2. Pola Prosedural, Buku di susun berdasarkan urutan proses,
2. Pola Prosedural, Buku di susun berdasarkan urutan proses,
Contoh : Buku panduan.
3. Pola klaster, Buku di susun
secara poin per poin atau butir per butir.
Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan bab dalam hal ini antar bab setara.
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Langkah Pertama : Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik,
penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya ;
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara
Jadi kalau kita tidak membaca dan tidak meng-update pengetahuan maka kita tidak akan bisa menulis.
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara
Jadi kalau kita tidak membaca dan tidak meng-update pengetahuan maka kita tidak akan bisa menulis.
Langkah kedua, Menulis Draf
1. Menuangkan konsep ke dalam tulisan dengan prinsip bebas.
2.Tidak mementingkan kesempurnaan,tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan seperti yang disampaikan oleh Prof Ekoji dengan mengacu 5 W dan 1 H sehingga memudahkan dalam pengembangan dari kerangka tulisan. Apakah judulnya (What), mengapa judul itu penting (Why), siapa yang membutuhkannya (WHO), dimana judul tersebut dapat diimpementasikan (Where), kapan menerapkannya (When), dan bagaimana mengimplementasikannya (How).
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini beliau ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be
Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis.
Langkah Ketiga, Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian.
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah dapat dilakukan melalui review atau saran dan masukan dari rekan atau penulis senior, sehingga menambah nilai isi konten dari tulisan yang kita buat.
Untuk merevisi draf, ada pada materi tentang Proofreading sebelum menerbitkan tulisan.
Langkah Keempat, Menyunting Naskah (KBBI dan PUEBI)
Perhatikan ejaan, tata bahasa, diksi, data dan fakta, serta legalitas dan norma.
Menyunting naskah dilakukan secara mandiri atau oleh penerbit.
Langkah Kelima, Menerbitkan
Penerbitan dilakukan oleh penerbit sesuai perjanjian antara penulis dan penerbit dalam bentuk tampilan,halaman, jumlah, dan bobot.
Demikian materi malam ini, terimakasih atas waktunya, mau berbagi ilmu, dan memberikan motivasi yang luar biasa sehingga sangat bermanfaat. Salam semangat untuk kita semua,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar